PascaSesat – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Entah mengapa setelah kau menemukan jalan kebenaran kau sangat membenci kesesatan dan gemar memaki orang yang masih sesat. [...]
Tobat
Puisi Ramadan: Kemandirian Dalam Berdosa – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Inilah bulan dimana kau tak bisa mengatasnamakan Iblis atas dosa yang terlahir dari kehendakmu sendiri. [...]
Ketika Ramadan Tiba – Puisi Kiriman: Saf Rin Karim
Saf Rin Karim: Ketika Ramadan tiba, pencela jadi pencerah, pencuri jadi pemberi, pemarah jadi peramah, perusuh jadi pemalu. [...]
Kepada Peminta-Minta – Puisi Chairil Anwar
Chairil Anwar: Baik, baik aku akan menghadap Dia. Menyerahkan diri dan segala dosa. Tapi jangan tentang lagi aku. Nanti darahku jadi beku. [...]
Mazmur Mawar (Tuhan adalah Bapa yang sakit batuk) – Puisi WS Rendra
WS Rendra: Tuhan adalah Bapa yang sakit batuk. Dengan pandangan arif dan bijak membelai kepala para pelacur. [...]
Pembunuh Plus+Plus – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Benar, Tuhan tak mengampuni dosanya. Frans mendapat hukuman terberat yaitu dijebloskan ke dalam surga. [...]
Gumunan – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Dalam Alkitab, Tuhan menghukum seseorang/ sekelompok orang tidak melulu dengan mendatangkan bencana. [...]
Aku Ingin Murtad – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Kita yang jahat juga bakal abadi kerna neraka memang butuh ratap tangis dan kertak gigi. [...]
Penyair Penuh Dosa (Apakah di neraka boleh menulis puisi?) – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Apakah kelak puisi akan menjadi umpan api yang membakar saya sendiri? [...]
Setelah Pengakuan Dosa – Puisi WS Rendra
WS Rendra: Tuhan adalah bunga-bunga mawar yang ramah. Tuhan adalah burung kecil berhati merah. [...]
Nyanyian Angsa (Pelacur Maria Zaitun) – Puisi WS Rendra
WS Rendra: Sipilis membakar tubuhnya. Penuh borok di kelangkang, di leher, di ketiak, dan di susunya. [...]
Sajak Santet – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: "Bangsat! Siapa kirim santet ke kamarku?" Jiwa berbalut segala ilmu itu masih saja terdengar angkuh. [...]
Soter (yang memberi keselamatan kekal) – Puisi Remy Sylado
Remy Sylado: Pada diamku, aku tahu, hari ini, takut yang kubawa sebagai beban adalah takut pada kunjungan maut, kalau-kalau jiwaku keburu direbut setan. [...]
Doa – Puisi WS Rendra
WS Rendra: Hamba bersujud kepada-Mu, ya Allah! Karena hidupku, karena matiku. [...]
Dua Orang Terpelajar (The Two Learned Man) – Kahlil Gibran
Kahlil Gibran: Pria terpelajar, yang tadinya menjunjung tinggi Tuhan, membakar buku sucinya. Ia menjadi orang yang tidak percaya adanya Tuhan. [...]
Anak Seorang Pencuri – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Mungkin kelak dia menjadi seorang polisi yang menangkap ayahnya sendiri. [...]
Cicak di Atas Salib – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: seekor cicak iseng merayap di atas salib kayu penuh debu. Aku hanya menatapnya, mengawasi jangan sampai dia berak. [...]
Tuhan dan Setan dalam Banjir – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Saat banjir, Setan tertawa senang lihat kesengsaraan. Tapi tiba-tiba menangis bombay karena semakin banyak yang tiba-tiba tobat, ujug-ujug sembahyang. [...]
Puisi Religi: Tomat Dan Tobat
Norman Adi Satria: Jangan-jangan ada kutu air kesombongan, siapa tahu ada koreng kemunafikan, atau malah ada sifilis kepikunan. [...]
