Emha Ainun Nadjib: Kurang ajar betul gelandangan itu. Aku mengejarnya lebih cepat. Tetapi apakah aku sedang mengejarnya atau justru ia yang menarik kakiku untuk berjalan ke arah yang sama dengannya? [...]
Emha Ainun Nadjib: Sejak semula Tuhan memang bermaksud melepaskan anak demi anak panah ke seluruh bagian tubuh dan jiwa kita. Kenapa kita mesti memohon agar anak panah itu disimpan saja di pinggang Tuhan. Itu tindakan betina. [...]
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun): Ingat Pancasila, ingat Idul Adha. Aneh, apakah karena pesta pengorbanan? Apakah karena di bumi Pancasila ini makin sedikit orang yang mau berkorban, makin banyak orang yang mengorbankan orang lain? [...]
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun): Cerita memang sedikit bergeser ketika suatu hari ke desa saya itu datang seorang cowboy dari kota. Seorang mubalig modern. Pioneer yang menjajakan inovasi, pembaruan: Ini Islam Baru! Ini Baru Islam! [...]
Cak Nun: ”Ganti dengan gundulmu apa!” Nyonya Gondo meledak. ”Kauhanya sibuk bikin rencana dan sibuk berlagak pada tetangga. Aku tahu betul kaupulang bawa pasir hanya untuk memberi kesan kepada tetangga seolah-olah kita ini makmur dan akan kaya." [...]
Sujiwo Tejo: Believe it or not, di negeri #Jancukers nyaris tak pernah ada bentrok antarsuporter bola karena di stadion, sebelum berlangsungnya laga, puluhan ribu penonton bola sudah dihidangi prasmanan bermutu... [...]
Sujiwo Tejo: Salah satu ciri perempuan kemayu gerak badannya itu lho...gerak badannya... Seluruh gerakan itu sekecil apa pun berlintasan kurva nonlinear. [...]
Sujiwo Tejo: Di negeri #Jancukers mobil kepresidenan mengalah terhadap mobil yang mengangkut perempuan mau melahirkan. Siapa pun perempuan itu, pakai tas Hermes maupun tas kresek. [...]