Norman Adi Satria: Yang jadi problema adalah yang kau ngerti setelah satu adalah dua. Padahal setelah satu bisa saja 1,000000...1 dan seterusnya. [...]
S. Takdir Alisjahbana: Sebab dalam sastera saya dalam keadaan seorang pencipta yang bebas menumbuhkan perasaan, pikiran, dan fantasi dan menyusun sekaliannya dengan kebebasan menjadi sesuatu yang menjelmakan keperibadian saya. [...]
Norman Adi Satria: Tidak sedikit omongan semena-mena yang berniat durjana sengaja dilabeli "puisi" lengkap dengan tipografinya supaya terhindar dari problema. [...]
Norman Adi Satria: Yang melongok dari tepian menyebutnya jurang yang teramat dalam. Yang tengadah di dasar menyebutnya tebing tinggi yang teramat curam. [...]
Norman Adi Satria: Baru pindah agama, tiba-tiba ia menjadi pemuka dengan modal hanya dua: dendam pada agama yang lama dan beberapa cuplikan ayat yang baru saja ia baca. [...]
Norman Adi Satria: Demikianlah, dari zaman Daud hingga Elisa, beruang jadi kengerian. Namun Nabi Yesaya tiba-tiba bernubuat bawasanya akan tiba suatu masa di mana lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput. [...]
Norman Adi Satria: Kristenisasi bahkan takkan membuatmu jadi Kristen! Karena yang Kristen saja tak Kristen-Kristen amat. Hari ini ke gereja, besoknya kumat [...]
Wiji Thukul: Menjadi diri sendiri adalah tindakan subversi di negeri ini. Maka selalu siaga polisi, tentara, hukum dan penjara bagi siapa saja yang menolak menjadi orang lain. [...]
Norman Adi Satria: Rugi rasanya, sudah hilang perawan, lagi haid diembat juga, sekarang menyalahkan orang lain dan keadaan atas janji yang tak bisa diwujudkan. [...]
Norman Adi Satria: Pak Polisi, saya mau melaporkan dia karena telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan yaitu melaporkan saya atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. [...]
Sapardi Djoko Damono: Layang-layang barulah layang-layang jika ada angin memainkannya. Ia barulah layang-layang jika melayang, meski tak berhak membayangkan wajah angin. [...]
Norman Adi Satria: Sungguh tidak arif memeteraikan sepenggal sejarah di bahu para pembaharu; meyakini darah selamanya mengandung kutuk turun temurun dari leluhur. [...]
Norman Adi Satria: Entah apakah suatu saat kelak foto itu bakal di pajang pada bungkus rokok dengan embel-embel tulisan "Rokok Membunuh Chairil" atau tidak. [...]
Chairil Anwar: Tiba di puncak dan dia sungguh tidak tahu, burung-burung asing bermain keliling kepalanya dan buah-buah hutan ganjil mencap warna pada gaun. [...]