Norman Adi Satria: Jangankan anak-anak, kulkas, tv, mesin cuci, setrika, bpkb motor, handphone china, dan cincin kawin pun kami sekolahkan, setinggi-tingginya. [...]
WS Rendra: Menghisap sebatang lisong, melihat Indonesia Raya, mendengar 130 juta rakyat, dan di langit dua tiga cukong mengangkang, berak di atas kepala mereka. [...]
Pramoedya Ananta Toer: Apakah yang hidup dalam pikiran perjaka dan gadis-gadis ini? Kawin, beranak, membiakkan bocak-bocah berigus, telanjang beroto pada dada, cerai dan kawin lagi? [...]
Norman Adi Satria: Pembenci-pembenci yang kini eksis dengan kegemaran berpendapat tentang segalanya, sebagian dari mereka satu angkatan dengan saya. [...]
(Norman Adi Satria) : Ya, kita harus belajar banyak supaya tak banyak salah. Salah yang diakibatkan karena salah pengajaran. Dan salah hanya karena disalahkan oleh yang tak mengerti kebenaran [...]
(Norman Adi Satria) : Pelajaran kimia seolah jadi pelajaran agama yang selesai dengan diamini saja. Atom C tangannya empat, anak-anak. Amin, Bu Guru....! [...]
Norman Adi Satria: Nak, kitab yang kau berhasil hafalkan itu hanyalah kitab yang berisi cara membaca Kitab Wasiat Utama. Itu adalah buku petunjuk pembacaan Kitab yang sesungguhnya. [...]
Norman Adi Satria : Lebih baik menjatuhkan badan di ruang ujian dan teriak-teriak meniru suara harimau atau kadal, yang penting judulnya kesurupan. [...]
Norman Adi Satria : Paling-paling pacarmu ini sopir atau kuli, iya kan? Cari yang lain, yang berpendidikan, yang bergelar, yang bermasa depan! Dengar itu Melati?! [...]