Norman Adi Satria: Sesiapa yang sekedar jadi binatang, meski sejalang-jalangnya, biarpun dikoyak sepi sesepi-sepinya, belum layak mati bergelar pujangga! [...]
Seno Gumira Ajidarma: Ikan makan ikan, apakah manusia tidak memakan manusia? Barnabas tidak terlalu peduli apakah ia pernah menjawab pertanyaannya sendiri. [...]
Sajak Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar pernah dituduh sebagai hasil plagiasi (jiplakan) dari Sajak The Young Dead Soldiers Do Not Speak karya Archibald MacLeish. [...]
Joko Pinurbo: Mobil merah di pojok kuburan serupa mobil-mobilan yang dulu hilang. Musik dihidupkan, mata dipejamkan. Di terang sepi kembang jepun bermekaran.
[...]
Wiji Thukul: Siapa mau disamakan dengan tikus, didudukkan di kursi terdakwa, dituding tuan jaksa ingin menggulingkan negara hanya karena berorganisasi dan punya lain pendapat? [...]
Joko Pinurbo: Jadwal bayar utang, maksudnya? Sabarlah, saya sedang banyak keperluan. Toilet baru akan saya lapisi emas, istri belum sempat saya tambah lagi. [...]
Kahlil Gibran: Datanglah, oh kematian yang manis, dan ambillah aku dari tetanggaku yang melihatku sebagai orang asing karena aku menerjemahkan kepada mereka bahasa malaikat. [...]
Joko Pinurbo: Semoga anakku yang pemberani, yang jauh merantau ke negeri-negeri igauan, menemukan jalan untuk pulang; pun jika aku sudah lapuk dan karatan [...]
Joko Pinurbo: Tubuh yang mulai akrab dengan saya ini sebenarnya mayat yang saya pinjam dari seorang korban tak dikenal yang tergeletak di pinggir jalan. [...]
Chairil Anwar: Betina, jika di barat nanti menjadi gelap, turut tenggelam sama sekali juga yang mengendap, di mukamu tinggal bermain Hidup dan Mati.
[...]
Sapardi Djoko Damono: Apakah akan kita jumpai wajah-wajah bengis, atau tulang benulang, atau sisa-sisa jasad mereka di sana? Tidak, mereka hanya kenangan. [...]
Norman Adi Satria: Beberapa suami memang sengaja membiarkan istrinya mengendarai motor tanpa helm agar ketika terjadi kecelakaan kepalanya pecah, otaknya berhamburan, mampus! [...]
Norman Adi Satria: Kita belum mengerti betul apakah disana kita masih butuh senggama dengan seribu bidadari selagi seteguk air sungainya melebihi orgasme duniawi. [...]
Joko Pinurbo: Pacarkecilku tak akan mengerti: pelangi dalam botol cintanya bakal berganti menjadi kuntum-kuntum mawar-melati yang akan ia taburkan di atas jasadku, nanti. [...]