Norman Adi Satria: Ia membuka laci gerobaknya, dua lembar duit merah bergambar perahu layar menyapa. "Masih jauh untuk menuju Pak Harto, Nak." ucapnya. [...]
Norman Adi Satria: Hatinya masygul terkenang seucap nasihat: "Jangan pernah pilah-pilih pantat, ia mulia ketika bersalat." Ia terkenang tukang kayu bersujud berdoa, meninggikan pantat, merendahkan kepala. [...]
Norman Adi Satria: Patung-patung telah kubuang. Itu hanyalah lempung, takkan mampu merefleksikan kemahaan, tiada yang mampu memahat kilauan cahaya Sang Maha. [...]
Remy Sylado : Dalam miskinku aku adalah perwira hanya sosok yang meradang tapi hati merdeka bagai kawanan gareng-pung terus menyanyi memekakkan kuping Haleluya! [...]