Menikahi Penyair (Hati Penyair Seringkih Kertas Putih) – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Bukankah hati penyair seringkih kertas putih itu? Bakal remuk terserak dihempas airmata seisak. [...]
Di Sebuah Hati yang Bukan Perpustakaan – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: "Mas, boleh aku membacamu lagi?" - "Silakan, Mbak, tak usah sungkan, anggap saja hati sendiri." [...]
Gambar Hati Versi Penyair – Puisi Joko Pinurbo 0 Comments Joko Pinurbo: Dua koma dari dua kamus yang berbeda, dan tanpa janji bertemu di sebuah puisi. [...]
Ufuk Hati – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Dalam kiamat kita akan bertanya masih adakah kesempatan untuk memedulikan rembulan dan gemintang, atau memedulikan orang yang tak pernah kita balas saat dia memberi tulusnya kasih sayang. [...]
Sajak Rimba Hati – Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Tiada yang mampu menyiksa hati begitu dalam selain sunyi. [...]
Puisi Cinta: Esok (Tiada hari esok tanpamu) 7 Comments (Norman Adi Satria) : Esok, kan ku pinjamkan mataku padamu supaya kau melihat apa yang ku lihat darimu. [...]
Sekuntum Kamu – Puisi Norman Adi Satria 4 Comments Norman Adi Satria: Di sekuntum kamu ada cinta yang layu. [...]
Puisi Perenungan: Logika Hati (Melogikakan kata hati, meng-hati-kan kata logika) 4 Comments (Norman Adi Satria) : Hati-hati pakai logika berlogikalah dengan hati [...]
Puisi Bidadari (Kau takkan temui jawab dari tanda tanya melengkung) 5 Comments Norman Adi Satria: Kau takkan dapati jawab dari sebuah tanda tanya melengkung. Tanya hati yang rentan, hatimu. [...]