Mirat Muda, Chairil Muda – Puisi Chairil Anwar 0 Comments Chairil Anwar: Ketawa diadukannya giginya pada mulut Chairil; dan bertanya: Adakah, adakah kau selalu mesra dan aku bagimu indah? [...]
Kediamdiaman – Puisi Ajip Rosidi 0 Comments Ajip Rosidi: Apa yang lebih menusuk dari mata? Diam dan bunuh setiap kata. [...]
Pacaran – Puisi Cinta Norman Adi Satria 1 Comment Norman Adi Satria: Dia buka satu per satu kancing bajunya. Dia buka resleting celana saya. "Wah, relevan nih, relevan." ucap saya. [...]
Ciuman Maut – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Lelaki itu teramat takut dicium kekasihnya, seorang perempuan yang terlalu baik, yang setiap kali marah justru mencium. "Please, jangan cium aku, sayang..." [...]
Mata Anjing – Puisi WS Rendra 1 Comment WS Rendra: Wahai, gadis yang tak kucinta dan menangis berguling dalam ciuman kulihat padamu dua sorot mata anjing. [...]
Mesum di Teluk Penyu – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Di Teluk Penyu, aku dipeluk kamu. Berkecipak tentakel sotong, berkecipok menggusel si otong. [...]
Kepada Cium – Puisi Joko Pinurbo 0 Comments Joko Pinurbo: Seperti gelandangan kecil menenggak sebotol mimpi di bawah rindang matahari, malam ini aku mau minum di bibirmu. [...]
Pacar Senja – Puisi Joko Pinurbo 0 Comments Joko Pinurbo: Bila senja minta peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu. "Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap." [...]
Puisi Mulutmu Mencubit Di Mulutku – Karya: Chairil Anwar 0 Comments Chairil Anwar: Mulutmu mencubit di mulutku. Menggelegak benci sejenak itu. [...]
Jigong – Puisi Norman Adi Satria 7 Comments Norman Adi Satria: Cinta terkadang memudarkan fakta bahwa cipokan sebenarnya adalah proses pertukaran jigong. [...]
Puisi Renungan Cinta: Cipok – Norman Adi Satria 5 Comments Norman Adi Satria: Ikan tak pernah cipokan, kecuali Ikan Cupang, itupun berarti kelahi. [...]
Bibir Semut – Puisi Norman Adi Satria 4 Comments Norman Adi Satria: Sini biar kuambil lalu bibirmu kuemut [...]