Norman Adi Satria: Apakah tentang segalamu aku tak boleh lagi, semacam dukacitamu yang tak usah lagi kutangisi, seperti doamu yang jangan sampai kuamini? [...]
Norman Adi Satria: Sepanjang malam mengisi insomnia dengan mengamati biji. "Jadi imanku tak sebesar biji ini? Pantas saja doi disuruh tetap tinggal malah pindah ke lain hati." [...]
Norman Adi Satria: Ketika itu kau pamit, namun akhirnya aku yang pergi. Karena intinya bukan siapa yang harus meninggalkan atau ditinggalkan, namun kita memang harus berpisah sebelum dipisahkan. [...]
Chairil Anwar: Hidup hanya menunda kekalahan, tambah terasing dari cinta sekolah rendah. Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah. [...]
Norman Adi Satria: Aku mengerti perasaannya karena perasaannya adalah perasaanku. Perasaan seseorang yang ditinggalkan dengan seberkas luka menganga. [...]
Norman Adi Satria: Kemarin aku berhasil membebaskan sebuah bayang-bayangmu yang terjebak di sebuah cermin: mataku, tempat dimana biasanya kau berkaca untuk melihat dan menata, sudah rapikah cinta. [...]
Norman Adi Satria: Kemarin aku masukkan lagi koin ke telefon umum itu dan berkata: halo kenangan, aku rindu kau. Lalu menutupnya sebelum kau menjawab. [...]