Sudah Dibajak – Puisi Sutan Takdir Alisjahbana
Sutan Takdir Alisjahbana: Ya Allah, ya Rabbi, hancurkan, remukkan sesuka hati. [...]
Puisi Analogi Alam
Aku Tengah Menantimu – Puisi Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono: Aku tengah menantimu, mengejang bunga randu alas. di pucuk kemarau yang mulai gundul itu [...]
Aku Menangis Bersama Rumput – Puisi Acep Zamzam Noor
Acep Zamzam Noor: Aku menangis bersama rumput. Kelahiranku ditandai butiran embun serta gerimis yang memandikanku. [...]
Variasi Pada Suatu Pagi – Puisi Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono: Bayang-bayang yang tiba-tiba tersentak ketika seekor burung menyambar capung, risau bergerak-gerak ketika sepasang kupu-kupu merendah ke bumi basah, bertarung. [...]
Bunga 2: Mawar – Puisi Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono: Mawar itu tersirap dan hampir berkata jangan ketika pemilik taman memetiknya hari ini. [...]
Puisi Cat Air Untuk Rizki – Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono: Hujan meludah di ujung gang lalu menatap angin dengan tajam, hardiknya, "lepaskan daun itu!" [...]
Ibu (Kaulah Gua Teduh Tempatku Bertapa) – Puisi Gus Mus
Gus Mus: Kaulah, ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak surga di telapak kakimu. [...]
Ingatan (Hujan masih mengingat saya walau saya tinggal ranting kering) – Puisi Joko Pinurbo
Joko Pinurbo: Hujan masih mengingat saya walau saya tak punya lagi daun hijau yang sering dicumbunya dengan gila. [...]
Hujan Bulan Juni – Puisi Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono: Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni, dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu. [...]
Puisi Cinta: Lagu Ombak (Song Of The Waves) – Kahlil Gibran)
(Kahlil Gibran) : Kala air pasang kami saling memeluk. Kala surut aku berlutut menjamah kakinya, memanjatkan doa. [...]
Kamu Hujan dan Comberan – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Persis seperti comberan yang kejatuhan daun kering, rontokan sayap laron, dan buntelan sempak jablay sehabis kelon [...]
Dua Versi “Sajak Putih” (Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba)
Artikel ini berisi "Sajak Putih" karya Chairil Anwar yang telah diterbitkan dalam 2 versi berbeda. [...]
Percakapan Malam Hujan – Puisi Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono: Kembalilah, jangan menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka terang. [...]
Puisi Perenungan: Tentang Matahari (Adalah balon gas yang terlepas dari tanganmu waktu kau kecil)
(Sapardi Djoko Damono) : Matahari yang ada di atas kepalamu itu adalah balon gas yang terlepas dari tanganmu waktu kau kecil. [...]
Puisi Politik: Lautan Tangis (Tertawalah di lautan air mata kami) – Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo: Hati-hati jangan kau haha hi hi di laut keringat kami. [...]
Hujan Deras – Puisi Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo: Butir-butir air mata. Bilas dengan bahak tawamu hahaha. Karna keputusasaan manu Sia sia sia sia sia sia [...]
Genangan Kenangan – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Kau adalah hujan semalaman. Sedangkan aku bocah ingusan yang asyik bermain becek-becekan. [...]
Puisi Rumah Tangga: Bahtera (Itu kolor wanita yang semalam kuajak senggama)
(Norman Adi Satria) : Itu kolor seorang wanita yang semalam kuajak senggama. Jangan beri tahu istriku ya [...]
Sisi Gelapmu Bayang-Bayangku – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Kau lupa bayang-bayang akan kian besar justru ketika pemiliknya beranjak menjauh mendekati cahaya. [...]
Dia Embun (Bukan sisa gerimis) – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Ingin sekali aku berteriak padanya: hei bodoh, dia embun bukan sisa gerimis! [...]
Bintang Kunang-Kunang – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Bintang yang paling terang itu telah menjelma kunang-kunang [...]
Ibu Hujan dan Ibuku – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: "Nak, jangan hujan-hujanan, nanti kamu sakit!" Teriakan seorang ibu terdengar sayup dari balik gerimis. [...]
Belajar Hujan – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Gerimis adalah permainan anak-anak awan yang belajar hujan. Bagimu yang bangun kesiangan akan menyangkanya embun di dedaunan. [...]
Puisi Anak dan Hujan – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Bila hujan datang, biarlah anak-anak itu berlarian menerobosnya atau sekedar duduk termangu di bawah tetesannya. [...]
Puisi Kepada Angin – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Oh angin, tetaplah menjadi semilir. Karena aku takkan bisa menghirup sejukmu dalam rupa badai. [...]
Rindu Dan Lindu – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Rindu dan Lindu yang tertambat bisa meledak jadi bom waktu [...]
Kalsium Mimpi – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Akulah karang, kau kalsium. Tanpamu aku rontok berurai saat ombak menerjang. [...]
Puisi Untuk Mantan: Pantai dan Gunung (Aku takkan kembali!)
Norman Adi Satria: Di pantai yang sama, kau akhiri kisah kita ketika aku menemukanmu bersama insan berbeda. Kau mencoba mengulang kisah kita berdua dengannya. [...]
