Goenawan Mohamad: Dalam novel Pramoedya, Minke merasa bersalah. Dalam kasus saya, saya bingung: apa artinya saya ”bukan orang Jawa”? Apa itu ”Jawa”? [...]
Pramoedya Ananta Toer: Hanya karena tanduknya yang indah binatang ini dikutuk untuk selalu hidup di alam terbuka, dan terbuka pula terhadap peluru pemburu. [...]
Pramoedya Ananta Toer: Spanyol dan Amerika Serikat itu hanya bersandiwara perang. Hanya sandiwara bagaimana Spanyol menjual bangsa Filipina kepada Amerika Serikat tanpa harus kehilangan muka di dunia internasional. [...]
Pramoedya Ananta Toer: Mereka membanting-tulang di seluruh dunia untuk mengumpulkan kekayaan melulu. Pulang hanya untuk dikagumi orang, memperbaiki kuburan leluhur. [...]
Pramoedya Ananta Toer: Dia mewakili tragedi peralihan jaman: tumbal jaman baru. Dia tak kurang menderita daripada sejenisnya yang hidup di bawah tindasan pria. [...]
Pramoedya Ananta Toer: Apakah yang hidup dalam pikiran perjaka dan gadis-gadis ini? Kawin, beranak, membiakkan bocak-bocah berigus, telanjang beroto pada dada, cerai dan kawin lagi? [...]
Pramoedya Ananta Toer: Siapa dapat ramalkan bagaimana bakal jadinya bayi? Jadi nabi atau bajingan, atau sekedar jadi tambahan isi dunia, polos, tanpa apa-apa? [...]
(Pramoedya Ananta Toer) : Apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Yang tertinggal jarak itu juga-abadi. [...]