Norman Adi Satria: Rugi rasanya, sudah hilang perawan, lagi haid diembat juga, sekarang menyalahkan orang lain dan keadaan atas janji yang tak bisa diwujudkan. [...]
Joko Pinurbo: Bukan buah sembarang buah, buah saya manis rasanya. Kata-kata ini terus saja diulangnya walau segala buah yang dijajakannya sudah terbeli semua. [...]
Norman Adi Satria: Seorang perawan jatuh cinta kepada seorang hartawan. Hatinya telah tertawan oleh paras lelaki yang rupawan. Tak disadari ia telah menyakiti seorang Pedagang Bakwan. [...]
Norman Adi Satria: Pujangga itu jatuh cinta pada karyanya sendiri. Tiap kali dia baca tiap kali pula dia orgasme: sesuatu yang tak pernah dia dapat dari istrinya sendiri. [...]