Penyair
Daftar Penyair Indonesia dan Mancanegara Terbaik Sepanjang Masa.
Wahyu Arsyad: Darinya... Sudah banyak yang menetas. Mulai dari orang bangsat, orang biasa, orang kaya, orang rindu, orang cinta. Penyair...
[...]
Norman Adi Satria: Dasar penyair goblok! Kumbang jantan itu pasangannya bukan bunga namun kumbang betina!
[...]
Norman Adi Satria: Puisi sulit hanya milik penyair pelit. Cuma beri makna sedikit tapi paksa pembaca berpikir sampai sembelit.
[...]
Norman Adi Satria: Tentu penyair punya perannya sendiri dalam membangun bangsa meski hanya dengan sehelai syair.
[...]
Norman Adi Satria: Kami lebih suka tersesat kemudian mati dalam petualangan mencari kebenaran, daripada dilahirkan dalam kebenaran namun mati tanpa satu pun pengalaman petualangan.
[...]
Norman Adi Satria: Malam itu akhirnya berani juga aku menelanjangi kata. Napsuku tak lagi bisa dibendung kala melihat betapa seksinya makna.
[...]
Norman Adi Satria: Aku masih ingat betul saat-saat itu, ketika aku dilahirkan kembali setiap hari melalui lembaran puisi.
[...]
Kahlil Gibran: Datanglah, oh kematian yang manis, dan ambillah aku dari tetanggaku yang melihatku sebagai orang asing karena aku menerjemahkan kepada mereka bahasa malaikat.
[...]
Norman Adi Satria: Apakah kelak puisi akan menjadi umpan api yang membakar saya sendiri?
[...]
Chairil Anwar: Aku menyeru tapi tidak satu suara membalas, hanya mati di beku udara.
[...]
Norman Adi Satria: Nyaris mustahil menaruh begitu banyak predikat pada sebuah subjek yang nampaknya lemah tak berdaya dihempas kehilangan.
[...]
Norman Adi Satria: Negeri sedang kisruh, kau masih sibuk dengan misteri embun di ujung daun?
[...]
Norman Adi Satria: Dalam ranah kata-kata mungkin saya disebut pujangga, namun dalam dunia nyata saya hanya mas-mas biasa.
[...]
Nyi Galuh: Menghambakan diri kepada dilema, dan terpuruklah mimpi di jahanam durja, apakah ia binasa?
[...]
Norman Adi Satria: Puisiku yang tengil itu dengan blak-blakan berkata padaku: "Hei, Bung, kau itu belum pantas disebut penyair!"
[...]
Goenawan Mohamad: "Kenapa kalian, para penyair, begitu terpesona kepada orang gila? " ”Kami punya banyak kesamaan.”
[...]
Norman Adi Satria: Penyair itu berlinangan airmata dan meratap, “Ternyata ada yang tak ada di surga! Apalah guna penyair tanpa kesedihan?"
[...]
Norman Adi Satria: Nak, membacakan puisi tak perlu melulu bergelora. Bacalah seperti biasa namun dengan sepenuh jiwa. Karena pendengar puisi bukanlah telinga namun hati.
[...]
Norman Adi Satria: Dia seorang Penyair yang tak bisa dihidupi oleh puisi di negeri ini, dan merelakan diri menjadi Babu.
[...]
Subagio Sastrowardoyo: napas begitu tipis seperti kaca. jangan dipecahkan dengan berkata-kata.
[...]
Norman Adi Satria: Seperti kebanyakan penyair di ini negeri, Joko mau tak mau harus membabu buta. Menjadi babu dari siapa saja karena syair belum bisa memerdekakan kemiskinannya.
[...]
Norman Adi Satria: "Tanyakan saja pada puisi itu, untuk siapa dia hadir. Aku hanya menghadirkan." jawab saya. Terdengar amat menyebalkan memang, dia saya minta berkata-kata kepada kata-kata.
[...]
(Joko Pinurbo) : Kuasah pena, kutikam lehernya. Harimauku terluka parah, penaku nyaris patah.
[...]
Norman Adi Satria: Aku menulis untuk dibaca tiap orang. Tak peduli dibilang baik atau jelek, sastra atau bukan.
[...]