Norman Adi Satria: Mantanmu itu memang istimewa ya, aku selalu melihat embun menghiasi pipinya. Pipi yang selalu pagi. Kadang terdengar suara burung bernyanyi. [...]
Norman Adi Satria: Ia mungkin masih memiliki pantai yang sama, tapi ombak selalu berganti, entah dimana kini ombak yang dulu menyapu dua pasang jejak sejoli. [...]
Norman Adi Satria: Sepanjang malam mengisi insomnia dengan mengamati biji. "Jadi imanku tak sebesar biji ini? Pantas saja doi disuruh tetap tinggal malah pindah ke lain hati." [...]
Riska Cania Dewi: Mawar yang pergi kini kembali, mengunjungi tangan yang dulu menggenggamnya. Terimakasih kau telah sudi bertanya tentang bagaimana kabar tangan ini? [...]
Raditya Dika: Sama seperti memasukkan barang-barang ke kardus, gue juga harus memasukkan kenangan-kenangan gue dengan orang yang gue sayang ke semacam kardus kecil. [...]
Norman Adi Satria: Ketika itu kau pamit, namun akhirnya aku yang pergi. Karena intinya bukan siapa yang harus meninggalkan atau ditinggalkan, namun kita memang harus berpisah sebelum dipisahkan. [...]
Norman Adi Satria: Aku mengerti perasaannya karena perasaannya adalah perasaanku. Perasaan seseorang yang ditinggalkan dengan seberkas luka menganga. [...]
Norman Adi Satria: Kemarin aku berhasil membebaskan sebuah bayang-bayangmu yang terjebak di sebuah cermin: mataku, tempat dimana biasanya kau berkaca untuk melihat dan menata, sudah rapikah cinta. [...]
Norman Adi Satria: Gadis nan lugu berlari mengejar sosok yang katanya paling bisa membahagiannya. Seperti dia berlari kembali mencari aku yang telah pergi. [...]
Norman Adi Satria: Kemarin aku masukkan lagi koin ke telefon umum itu dan berkata: halo kenangan, aku rindu kau. Lalu menutupnya sebelum kau menjawab. [...]
Norman Adi Satria:Sudah kubilang, ada lagu yang kalau bisa jangan sampai terdengar di telingaku. Bila sampai terdengar, aku ingin lagu kita itu mengalun seindah yang kita nyanyikan dulu. [...]
Chairil Anwar: Ina Mia menarik napas panjang di tepi jurang napsu yang sudah lepas terhembus, antara daun-daunan mengelabu kabut cinta lama, cinta hilang. [...]