Rindu dan Luka – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Maaf, aku sudah melupakan hafalanku. [...]
Luka Tersembunyi – Puisi Norman Adi Satria 1 Comment Norman Adi Satria: Dan hanya aku yang dianggap bajingan sebab luka parahku tak kelihatan. [...]
Kata Selembar Kain kepada Mesin Jahit – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: Benangmu telah lama habis, tapi kau masih menusuk-nusukkan jarum itu di lukaku. [...]
Tentang Luka – Puisi Norman Adi Satria 0 Comments Norman Adi Satria: “Baru kali ini aku tersenyum lagi,” ucapmu, “saat kamu mulai peduli pada lukaku.” [...]
Temba-kau – Puisi Norman Adi Satria 2 Comments Norman Adi Satria: Brengsek, dalam merokok pun aku harus berurusan dengan kau! Pantas saja ujung-ujungnya dada selalu sesak. [...]
Aku Berkaca (Ini muka penuh luka siapa punya?) – Puisi Chairil Anwar 0 Comments Chairil Anwar: Ini muka penuh luka, siapa punya ? Kudengar seru menderu dalam hatiku. Apa hanya angin lalu ? [...]
Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita? – Puisi Joko Pinurbo 0 Comments Joko Pinurbo: Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita? Seperti pisau yang dicabut pelan-pelan. [...]
Sehabis Sakit (Tubuhku pohon ranggas yang bertunas kembali) – Puisi Joko Pinurbo 0 Comments Joko Pinurbo: Tubuhku pohon ranggas yang bertunas kembali, sajak cinta yang ditulis ulang oleh tangan tersembunyi. [...]
Puisi Religi: JADI – Sutardji Calzoum Bachri 0 Comments Sutardji Calzoum Bachri: Tidak setiap luka jadi kaca. Memandang Kau pada wajahku. [...]
Dua Versi Sajak “Selamat Tinggal” – Chairil Anwar 0 Comments Chairil Anwar: Aku berkaca bukan buat ke pesta. Ini muka penuh luka siapa punya? [...]