Janin – Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo: Di negeri #Jancukers mobil kepresidenan mengalah terhadap mobil yang mengangkut perempuan mau melahirkan. Siapa pun perempuan itu, pakai tas Hermes maupun tas kresek. [...]
Ibu
Sapi dan Ayah-Ibu – Puisi Remy Sylado
Remy Sylado: Ayahnya geram: aduh, barang berhargaku hancur. Ibunya senang: hore, buah hatiku sudah bisa berdiri. [...]
Elang Laut – Puisi Asrul Sani
Asrul Sani: Hanya anjing, malam hari meraung menyalak bulan yang melengkung sunyi. [...]
Ketika Ibu Jadi Marhumah – Puisi Remy Sylado
Remy Sylado: Aku berteriak kepada langit kala ibuku jadi marhumah, menyadari sial lelaki. [...]
Sajak Nawang Wulan (Darah dari duka dan cinta) – Subagio Sastrowardoyo
Subagio Sastrowardoyo: Jangan sentuh tubuhku dengan tubuh berdosa. Aku dari sorga. [...]
Puisi Surat Untuk Keberuntungan (Undian Mie Instan) – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria : "Bu, keberuntungan belum datang?" "Belum, Nak. Mungkin dia sibuk." "Sibuk mendatangi orang beruntung?" "Ya, kok kamu pintar?" [...]
Sajak Kita dan Orangtua – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Ketika harta menggelimang ingatan kita tentang orangtua terkadang menghilang. [...]
Surat Ibu – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Ibu ndak ngerti puisi, yang ibu tau kamu sudah lima tahun ndak pulang kampung. Pulang sini, peluk ibu. [...]
Janda Pemulung dan Anaknya – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Jangan lupa berdoa dulu. Biar udangnya berkah di perutmu. [...]
Sajak Ngendika (Nasihat Ibu) – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria : Ora usah meluni pirang-pirang wong sing paring-paring, dadi wong kere ora usah muring-muring. [...]
Puisi Puisi – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Puisi-puisi kadang menjadi anak tiri atau kadang menjadi ibunda sendiri. [...]
Puisi Anak dan Hujan – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Bila hujan datang, biarlah anak-anak itu berlarian menerobosnya atau sekedar duduk termangu di bawah tetesannya. [...]
Sejumput Ingatan Tentang Ibu (Usai makan bolehkah aku menangis di pelukmu?) – Puisi Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Ibu, seusai makan bolehkah aku menangis di pelukmu? [...]
Dialog: Arep Kencot Ora (Basa Ngoko Cilacapan) – Norman Adi Satria
Norman Adi Satria: Siki enyong arep kencot ora kencot, tetep arep mangan, Mak.. Enyong arep mangan bareng Mamake.. [...]
