Norman Adi Satria: Kebaikan telah membuat papamu kaya raya, punya mobil mewah. Besok kita pelesir ke Jogja lalu ke Bali. Minggu depan kita ke Disneyland. [...]
Norman Adi Satria: Susahmu selamanya melebihiku. Kau tak pernah mau melibatkanku dalam remuknya jiwamu, dalam setiap gelisahmu. "Jangan, Nak, kau kini punya gelisahmu sendiri." katamu. [...]
Norman Adi Satria: Nak, membacakan puisi tak perlu melulu bergelora. Bacalah seperti biasa namun dengan sepenuh jiwa. Karena pendengar puisi bukanlah telinga namun hati. [...]
Norman Adi Satria: Nak, ompolmu tiga puluh tahun lalu kini telah menjadi hujan, membasahi kaos kumal bapak di tiang jemuran yang lupa diangkat oleh ibu. [...]