Chairil Anwar
Kumpulan Puisi dan Kata Bijak karya Chairil Anwar.
Chairil Anwar: Kalau, 'ku habis-habis kata, tidak lagi berani memasuki rumah sendiri, terdiri di ambang penuh kupak, adalah karena kesementaraan segala
[...]
Chairil Anwar: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!
[...]
Chairil Anwar: Rambutku ikal menyinar, kau senapsu dulu kuhela.
[...]
Chairil Anwar: Aku berkaca bukan buat ke pesta. Ini muka penuh luka siapa punya?
[...]
Chairil Anwar: Mulutmu mencubit di mulutku. Menggelegak benci sejenak itu.
[...]
Chairil Anwar: Binasa-membinasa. Satu menista lain gila.
[...]
Chairil Anwar: Di teras rumah makan kami kini berhadapan. Baru berkenalan. Cuma berpandangan. Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam.
[...]
Chairil Anwar: Sekali berarti, sudah itu mati.
[...]
Chairil Anwar: Kau kawin, beranak dan berbahagia, sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
[...]
Chairil Anwar: Rumahku dari unggun-timbun sajak. Di sini aku berbini dan beranak.
[...]
Chairil Anwar: Melayang ingatan ke biniku. Lautan yang belum terduga. Biar lebih kami tujuh tahun bersatu.
[...]
(Chairil Anwar) : Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
[...]
Artikel ini berisi "Sajak Putih" karya Chairil Anwar yang telah diterbitkan dalam 2 versi berbeda.
[...]
Chairil Anwar: terbayang terang di mata masa, bertukar rupa ini segara, mengatup luka aku bersuka
[...]
Chairil Anwar: Aku tak bisa tidur. Orang ngomong, anjing nggonggong.
[...]
Chairil Anwar: Aku ini binatang jalang, dari kumpulannya terbuang
[...]