Puisi Ramadan: Kemandirian Dalam Berdosa – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
KEMANDIRIAN DALAM BERDOSA
Karya: Norman Adi Satria
Sedari Syawal hingga Muharram
berlangsunglah pertarungan antara halal dan haram.
Sebelas bulan Iblis membisiki:
tak apa batil sekali-sekali
bukankah Allah Maha Mengampuni?
Yang sekali-sekali pasti bakal menumpuk jua
Yang semula coba-coba kelak akan terbiasa
Namun tak selamanya Iblis menghasut dengan leluasa
Bukankah masih benderang hadits riwayat itu:
Manakala Ramadan tiba
pintu surga terbuka
tertutup pintu neraka
dan setan-setan dibelenggu.
Lantas siapa yang menipu
dan memperdaya kita di Ramadan yang suci itu?
Sedari Syawal hingga Muharram
berlangsunglah pertarungan antara halal dan haram.
Sebelas bulan kita dibisiki
hingga dalam berdosa kita telah mampu mandiri.
Inilah bulan dimana
kau tak bisa mengatasnamakan Iblis
atas dosa yang terlahir
dari kehendakmu sendiri.
Bekasi, 29 Mei 2017
Norman Adi Satria
kena banget euy puisinya…
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Joko Pinurbo and commented:
Puisi Ramadan paling menyentuh… Keren…
SukaSuka