Politron (Polisi Sinetron) – Puisi Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
POLITRON (POLISI SINETRON)
Karya: Norman Adi Satria
Pada suatu hari
anak seorang bandit menjadi polisi
Pemirsa ribut menerka endingnya
kepada siapa anak bakal jadi durhaka
ayahanda ataukah negara?
Ayah sedari ia kecil penuh kasih cinta
tak pernah ketahuan mafia
Sedang negeri yang sudah kebanyakan bajingan
menunggu ia jadi satu-satunya pahlawan
Lalu siapa yang mesti diutamakan?
Ibu-ibu makin tegang
“Wuuuu….! Malah iklan! Brengsek!”
umpat mereka pada layar kaca
yang tengah menayangkan ulang
sinema India 90-an.
Cekrek, tombol dipencet
ganti sinetron Indonesia
anak haram
anak pungut
anak angkat
anak alay
anak tertukar
anak kecil pacaran
bawang merah bawang putih cabe-cabean
berantem-beranteman
hura-hura, pesta pora
si kere lawan si kaya
majikan selingkuhi babu, godain janda
rebutan warisan, harta gana gini
kuburan menyempit, jenazah ditolak bumi
bandit terkena azab, mati dililit ular
polisi selalu pahlawan, gagah penjarakan maling ayam
begitu terus dari 90-an
padahal bukan tayangan ulang.
Bekasi, 20 Februari 2017
Norman Adi Satria
Komentar