Gumunan – Norman Adi Satria
Oleh: Norman Adi Satria
GUMUNAN
Oleh: Norman Adi Satria
Dalam Alkitab, Tuhan menghukum seseorang/ sekelompok orang tidak melulu dengan mendatangkan bencana, sebab intinya adalah menimbulkan “rasa”, semacam: kesedihan, ketakutan, keheranan, gelisah, galau, merana, dll.
Saat Tuhan mendatangkan yang dijuluki Sang Raja Damai, 2000-an tahun silam, menurut pengakuannya sendiri, ia justru tidak datang membawa damai melainkan pedang. Perbuatannya ajaib, bikin tercengang, nggumuni.
Tiga kota (Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum) di mana beliau adakan begitu banyak mukjizat mencengangkan, justru warganya tak kunjung bertobat. Padahal jelas-jelas “gumun” itu identik dengan hukuman. Maka dalam satu bait di Matius dan Lukas, beliau mengecam 3 kota itu — mungkin lebih tepatnya mengutuk. Bahkan salah satu di antara kota itu (Kapernaum) bakal mendapat tanggungan (hukuman) lebih berat dari kota Sodom di hari penghakiman. Bayangkan, tanggungannya lebih berat dari kota Sodom yang di dunia nyata saja sudah dibumihanguskan dengan hujan belerang!
Lantas, apakah orang-orang kekinian yang “gumunan” itu termasuk orang yang sedang dihukum? Entahlah, tanyakan saja pada beliau. Dan tanyakan pada diri sendiri: sudahkah bertobat?
Bekasi, 30 Desember 2016
Norman Adi Satria
Komentar