Sajak Muara – Sapardi Djoko Damono
Karya: Sapardi Djoko Damono
MUARA
Karya: Sapardi Djoko Damono
Muara yang tak pernah pasti sifatnya selalu mengajak laut
bercakap. Kalau kebetulan dibawanya air dari gunung,
katanya, “Inilah lambang cinta sejati, sumber denyut
kehidupan.” Kalau hanya sampah dan kotoran yang
dimuntahkannya ia berkata, “Tentu saja bukan
maksudku mengotori hubungan kita yang suci, tentu
saja aku tak menghendaki sisa-sisa ini untukmu.”
Dan ketika pada suatu hari ada bangkai manusia terapung
di muara itu, di sana-sini timbul pusaran air, dan
tepi-tepi muara itu tiba-tiba bersuara ribut, “Tidak!
Bukan aku yang memberinya isarat ketika ia tiba-tiba
berhenti di jembatan itu dan, tanpa memejamkan
mata, membiarkan dirinya terlempar ke bawah dan,
sungguh, aku tak berhak mengusutnya sebab bahkan
lubuk-lubukku, dan juga lubuk-lubukmu, tidaklah
sedalam …”
1973
Sapardi Djoko Damono
Buku: Hujan Bulan Juni