Puisi Gadis Pemakan Tempe Orek – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
PUISI GADIS PEMAKAN TEMPE OREK
Karya: Norman Adi Satria
Gadis pemakan tempe orek
yang kutemui di warung tegal itu,
dengan diam-diam kupandangi dari kejauhan.
Kasihan, dia kelaparan
mungkin juga uangnya pas-pasan.
Dia belum lagi diterima kerja di tempatku menulis.
Dan tentu dia harus menghemat uangnya,
jangan sampai habis.
Kupandangi dia, manis.
Lebih manis dari teh manis
yang biasa menemaniku menulis.
Aku mengenalnya pagi tadi,
hanya aku lupa namanya,
entah dia mengingatku atau tidak,
tak penting-penting amat.
Yang jelas aku harus tetap sembunyi disini,
bukan karena apa,
namun aku biasa ngutang di sana,
makananku ya tempe orek juga.
Sore ini aku mau bayar utang,
tapi harus menunggu dia pulang,
malu lah,
masa ganteng-ganteng ngutang.
Meskipun sebenarnya ganteng
bukanlah ukuran isi dompet
yang jelang akhir bulan selalu saja mepet.
Untunglah, akhirnya dia pulang.
Aku langsung menerjang
menanyai jumlah utangku pada Ujang.
Ujang bilang:
“Udah lunas, Kang.”
“Hus, lunas gimana? Ini aku baru mau bayar.” kataku.
“Udah dibayar, sama cewek tadi.”
“Hah? Yang makan tempe orek itu?”
Kisah itu selalu kuingat ketika tiba-tiba rindu
Meski kini gadis pemakan tempe orek itu telah menjadi istriku.
2010
Norman Adi Satria
Komentar