Sajak Istri Seorang Pecandu Narkoba (Akulah Putaw-mu) – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
ISTRI SEORANG PECANDU
Karya: Norman Adi Satria
Ini malam yang sangat bangsat!
Ah, aku gagal merangkai kata yang lebih kasar
untuk menggambarkan situasi yang asu ini
Aku sudah merindingkan ini sejak lama
Tapi malam ini entah mengapa
firasat gagal menjelma curiga
Aku sedang sibuk menghapus airmata
yang menetes dari mataku
sembari menunggunya berairmata pula
untuk berkata: jangan ikut menangis, brengsek!
Ya, dia memang brengsek!
Itu lepas dari fakta bahwa
aku mencintainya
meski telah tahu jauh hari sebelumnya
bahwa dia pecandu narkoba
Dia mencintaiku bukan dalam pengaruh putaw!
Karena ketika dia lena dalam mabuknya
aku bukanlah siapa-siapa
Dan ketika dia sadar
akulah segalanya
Bisa kupastikan
senyum dan tawanya bukan karena ganja!
Namun karena aku ada
Dan kerna aku ada, selalu ada
maka malam ini dia
tak lagi mampu menahan tangisnya
“Maafkan aku istriku,
melibatkanmu dalam situasi ini..”
ucapnya membeku
sebeku jeruji sel
dan kumis bapang polisi
yang barusan berbisik: 25 juta!
“Saya bersih, Pak..
Saya bukan pecandu narkoba!
Tes urin itu bukti nyata.”
ucapku kepada polisi itu
“Kamu tetap salah!
Mengapa kamu biarkan suamimu menjadi pecandu?”
jawab polisi itu
Amarahku gagal menjelma maki kepada suami
Dengan airmatanya kini
jemariku justru dibahasi
Inilah kali pertama aku melihatnya menggigil, tersiksa
Aku tak tahu harus melakukan apa!
Aku memeluknya, sebisaku
dan tanpa sadar bibir ini berkata:
“Sayang, tenang…
Akulah putaw-mu..
Kamu tidak butuh lagi barang biadab itu!”
Bekasi, 20 Februari 2016
Norman Adi Satria
Benarkah itu,,
SukaSuka