Sajak Tukang Cukur (Mengenang Rambut Ayah dan Kakek) – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
SAJAK TUKANG CUKUR
Karya: Norman Adi Satria
Di samping cermin tukang cukur
terpampang aneka foto,
ganteng-ganteng berjambul
mirip cowok sampul.
Aku bocah ingusan
yang memilih salah satunya,
kutunjuk itu yang mirip rambut bapakku
ketika kawinan dulu.
Tukang cukur itu sudah tua
rambut dan janggut putih semua
hobinya tertawa
di antara ribuan kecewa.
Di pinggir kali sepi
suara kodok berbunyi sesekali
aku ketiduran
nyenyak sekali.
“Dik, sudah.”
Tukang cukur itu membangunkanku.
Aku kaget:
“Mbah, kok rambutku dicepak, nyaris botak?”
Dia melihat aku kecewa
meski terlihat segan mengucapnya.
“Kau minta yang mirip bapakmu kan?
Aku memotong rambutmu sama dengan bapakmu di usiamu.
Kakekmu temanku, dia seorang tentara.
Aku juga yang memotongkan rambutnya,
biar terlihat tentara.
Ya cepak, nyaris botak.
Namun takkan takut tetak dan gertak.”
Bekasi, 22 Mei 2013
Norman Adi Satria
Komentar