Berkata-Kata Kepada Kata-Kata – Puisi Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
BERKATA-KATA KEPADA KATA-KATA
Karya: Norman Adi Satria
Sekitar 6 tahun silam, di permulaan perkawinan,
istri saya rutin bertanya:
itu puisi untuk siapa?
Pertanyaan tersebut muncul tiap kali
ada puisi baru yang berbumbu cinta.
Nampaknya dia cemburu
lantaran tak yakin puisi itu tercipta untuknya,
atau menyakini puisi itu tercipta untuk lain wanita.
“Tanyakan saja pada puisi itu,
untuk siapa dia hadir.
Aku hanya menghadirkan.” jawab saya.
Terdengar amat menyebalkan memang,
dia saya minta berkata-kata kepada kata-kata.
Karena tak mau dianggap gila,
akhirnya dia tak melakukannya,
padahal puisi-puisi itu bisa jadi
telah menunggu untuk ditanya.
Jujur, saya pun tidak pernah bertanya
kepada ribuan puisi itu.
Mengapa mereka hadir menyuguhkan beraneka kisah
dan perasaan yang bisa saja menimbulkan kesan
bahwa saya masih punya perasaan terhadap yang lalu,
atau justru saya tengah memulai romantika yang baru.
Bertahun-tahun kemudian,
pertanyaan itu terjawab
oleh komentar-komentar pembaca:
Iiihhh, puisi ini gue banget,
izin share ya ke pacar.
Ternyata puisi-puisi
tak sekedar hadir untuk diri kita sendiri.
Bekasi, 26 Oktober 2015
Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Sekitar 6 tahun silam, di permulaan perkawinan,
istri saya rutin bertanya:
itu puisi untuk siapa?
Pertanyaan tersebut muncul tiap kali
ada puisi baru yang berbumbu cinta.
SukaSuka
Reblogged this on puisijomblo and commented:
“Tanyakan saja pada puisi itu,
untuk siapa dia hadir.
Aku hanya menghadirkan.” jawab saya.
Terdengar amat menyebalkan memang,
dia saya minta berkata-kata kepada kata-kata.
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka