Puisi Perenungan: Di Malioboro (Bulan dihirup hilang kembali oleh Merapi)
Karya: Goenawan Mohamad
PUISI DI MALIOBORO
Karya : Goenawan Mohamad
Kepada seseorang yang mengingatkan saya akan Iramani,
yang dibunuh di tahun 1965
Saya menemukanmu, tersenyum, acuh tak acuh
di sisi Benteng Vriedenburg
Siapa namamu, kataku, dan kau bilang:
Kenapa kau tanyakan itu.
Malam mulai diabaikan waktu.
Di luar, trotoar tertinggal.
Deret gedung bergadang
dan lampu tugur sepanjang malam
seperti jaga untuk seorang baginda
yang sebentar lagi akan mati.
Mataram, katamu, Mataram…
Ingatan-ingatan pun bepercikan
–sekilas terang kemudian hilang– seakan pijar
di kedai tukang las.
Saya coba pertautkan kembali
potongan-potongan waktu
yang terputus dari landas.
Tapi tak ada yang akan bisa diterangkan, rasanya
Di atas bintang-bintang mabuk
oleh belerang,
kepundan seperti sebuah radang,
dan bulan dihirup hilang
kembali oleh Merapi
Trauma, kau bilang
(mungkin juga, “trakhoma?”)
membutakan kita
Dan esok los-los pasar
akan menyebarkan lagi warna permainan kanak
dari kayu: boneka-boneka pengantin
merah-kuning dan rumah-rumah harapan
dalam lilin.
Siapa namamu, tanyaku.
Aku tak punya ingatan untuk itu, sahutmu.
1997
Kumpulan Puisi Goenawan Mohamad
Unsur intrinsiknya yang mana lur
SukaSuka
ada yang tahu makna dari puisi diatas ??? (di malioboro)
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Saya menemukanmu, tersenyum, acuh tak acuh
di sisi Benteng Vriedenburg
Siapa namamu, kataku, dan kau bilang:
Kenapa kau tanyakan itu.
SukaSuka
Reblogged this on puisijomblo and commented:
Saya menemukanmu, tersenyum, acuh tak acuh
di sisi Benteng Vriedenburg
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka