Sajak Politik: Burung-Burung Kondor (Ahli ekonomi menjawab dengan mengirim kondom) – WS Rendra
Karya: W.S. Rendra
Penderitaan mengalir
dari parit-parit wajah rakyatku.
Dari pagi sampai sore,
rakyat negeriku bergerak dengan lunglai,
menggapai-gapai,
menoleh ke kiri, menoleh ke kanan,
di dalam usaha tak menentu.
Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah,
dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai,
dan sukmanya berubah menjadi burung kondor.
Beribu-ribu burung kondor,
berjuta-juta burung kondor,
bergerak menuju ke gunung tinggi,
dan disana mendapat hiburan dari sepi.
Karena hanya sepi
mampu menghisap dendam dan sakit hati.
Burung-burung kondor menjerit.
Di dalam marah menjerit,
bergema di tempat-tempat yang sepi.
Burung-burung kondor menjerit
di batu-batu gunung menjerit
bergema di tempat-tempat yang sepi
Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu,
mematuki batu-batu, mematuki udara,
dan di kota orang-orang bersiap menembaknya.
Yogya, 1973
Potret Pembangunan dalam Puisi
KUMPULAN PUISI W.S. RENDRA
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Para tani – buruh bekerja,
berumah di gubug-gubug tanpa jendela,
menanam bibit di tanah yang subur,
memanen hasil yang berlimpah dan makmur
namun hidup mereka sendiri sengsara.
SukaDisukai oleh 1 orang
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaDisukai oleh 1 orang
Reblogged this on standupuisi.
SukaDisukai oleh 1 orang
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaDisukai oleh 1 orang
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaDisukai oleh 1 orang
Reblogged this on Puisi Si Cantik.
SukaDisukai oleh 1 orang