Puisi Putus Cinta: Getar (Candi Asmara) – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
PUISI GETAR (CANDI ASMARA)
Karya : Norman Adi Satria
Ada getar-getar sayup dari hati seseorang
melintas ratusan kilometer
tanpa perantaraan apapun
kecuali sehelai benang rapuh kenangan
yang terputus di tengah jalan
Getar-getar itu bukanlah akibat
dari jemari kekasihnya kini
yang menggoncang-goncangkan tubuhnya
mengharap dia bangun dari mimpi
yang tetap tergambar meski dalam keterjagaan
“Bangun, sayang!
hari ini kita akan merayakan
peletakan batu pertama
pembangunan candi asmara kita,
kau lupa?”
kata kekasihnya
Wanita itu terbangun
melihat hati kekasihnya yang tenang
telah tergeletak di lubang pondasi
“Mana hatimu? Letakkan disitu.”
kata kekasihnya
Wanita itu mengambil hatinya
yang tak pernah berhenti bergetar
Melihat itu, kekasihnya kecewa
“Hatimu belum jadi batu, masih bergetar begitu?
Kamu mau candi kita terus terguncang olehnya?”
Wanita itu terdiam
mengembalikan hati ke tempat semula
“Sepertinya hatiku takkan pernah jadi batu.
Untuk apa candi itu disebut asmara
tanpa getar cinta?”
ucapnya, pergi berlalu
Bekasi, 23 Agustus 2015
Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Ada getar-getar sayup dari hati seseorang
melintas ratusan kilometer
tanpa perantaraan apapun
kecuali sehelai benang rapuh kenangan
yang terputus di tengah jalan
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
Wanita itu mengambil hatinya
yang tak pernah berhenti bergetar
Melihat itu, kekasihnya kecewa
“Hatimu belum jadi batu, masih bergetar begitu?
Kamu mau candi kita terus terguncang olehnya?”
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Si Cantik.
SukaSuka