Puisi Kehidupan: Selendang Malam (Antara corak dan bercak)
Karya: Norman Adi Satria
PUISI SELENDANG MALAM
Karya : Norman Adi Satria
Masih ada sisa malam di dalam selendang
yang mulai lusuh dan bau
bekas dipipisi bocah tanpa ayah
bekas dibasahi tetes airmata ibu
yang resah juga pasrah
Selendang batik penutup batuk
dan penutup apa saja
termasuk koreng yang minta digaruk
“Jangan garuk dulu, Nak.
Tunggu kering, lebih enak.”
Dalam selendang
bocah mulai terkantuk
usai membedakan
mana corak
mana bercak
“Corak itu terbuat dari malam, Nak.
Dicanting bertahun silam oleh pembatik.
Dan bercak terbuat dari segala kelam
yang ada di dalam malam kita.”
Bekasi, 14 Agustus 2015
Kumpulan Puisi Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Selendang batik penutup batuk
dan penutup apa saja
termasuk koreng yang minta digaruk
“Jangan garuk dulu, Nak.
Tunggu kering, lebih enak.”
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Si Cantik.
SukaSuka