Kartinian di Pelacuran – Puisi Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
KARTINIAN DI PELACURAN
Karya: Norman Adi Satria
Nona pelacur sedang Kartinian.
Dikenakannya pakaian adat: ketelanjangan.
Berorasi di atas puing-puing bangunan
yang baru saja dirobohkan
oleh lelaki-lelaki berseragam
yang biasanya menjadi langganan.
Pekiknya:
“Habis gelap tak selalu langsung terang!
Ada pula yang terlebih dahulu remang-remang!”
Bekasi, 21 April 2015
Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
“Habis gelap tak selalu langsung terang!
Ada pula yang terlebih dahulu remang-remang!”
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Si Cantik and commented:
Aku sama sekali ga belain atau mendukung pelacuran loh. Tapi swear, kisah di puisi ini ada benernya juga. Bahwa habis gelap ga selalu langsung terbit terang, tapi bisa juga terbit remang-remang.
SukaSuka