Puisi Politik: Gosip Rakyat (Kena kutukan pilek!)
Karya: Norman Adi Satria
PUISI GOSIP RAKYAT
Karya: Norman Adi Satria
Sudahkah terdengar di telingamu wahai para pejabat:
Sapinya Pak Kodir kemarin beranak dua
namun mati semua beberapa jam usai
merumput dan meminum air sungai
yang tercemari limbah obat nyamuk.
Sawahnya Pak Darmo terserang hama wereng
sampai ludes gagal panen,
anaknya batal jadi penganten.
Perahunya Pak Sodikin sudah dua bulan ngejogrok merindukan samudra.
Sayangnya solar langka, bila ada harganya mahal pula.
Tuh istrinya sampai bertanya:
Pak, apa sebaiknya saya melacur saja?
Bayinya Bi Minah sudah laku dijual dua juta
kabarnya mau dibedel di luar negeri
jeroannya dijadikan kosmetik
yang biasanya dibeli istri dan anak gadismu
dengan harga yang fantastik.
Ayo Sis, diorder lagi. Asyik!
Anaknya Bu Tukiyem hidungnya sentlap-sentlup melulu
pilek berkepanjangan, sampai malu di sekolahan.
Orang puskesmas malah bilang itu kutukan
saking tidak bisanya disembuhkan.
Wahai para pejabat,
mari kita bergosip soal rakyat!
Jangan melulu soal perebutan kekuasaan
dan soal proyek-proyek yang menguntungkan.
Cobalah jadikan rakyat sebagai topik utama pembicaraan
jangan cuma jadi wacana ketika menjelang ajang pemilihan.
Bekasi, 27 Januari 2015
Kumpulan Puisi Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Perahunya Pak Sodikin sudah dua bulan ngejogrok merindukan samudra.
Sayangnya solar langka, bila ada harganya mahal pula.
Tuh istrinya sampai bertanya:
Pak, apa sebaiknya saya melacur saja?
SukaSuka
Reblogged this on puisijomblo and commented:
Sudahkah terdengar di telingamu wahai para pejabat:
Sapinya Pak Kodir kemarin beranak dua
namun mati semua beberapa jam usai
merumput dan meminum air sungai
yang tercemari limbah obat nyamuk.
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka