Puisi Kehidupan: Kang Sayur (Ketika tak bisa teriak yur…)
Karya: Norman Adi Satria
PUISI KANG SAYUR
Karya: Norman Adi Satria
Ketakutan Paijo telah melampaui batasnya
Tiada yang lebih mengerikan baginya
selain kehilangan suara
Pagi ini Paijo tak bisa teriak:
Yuuuurrrrr.. Saayuuurrrr..
Sebuah iklan verbal
reklame paling efektif bagi yang mengandalkan dengar
Paijo tengah radang tenggorokan ditambah sariawan
kemarin ia tersedak gorengan di sebuah hajatan
Bi Iyah, pembantunya Pak Andreas
biasanya baru akan bangun bila teriakan itu
menyelinap di ventilasi kamarnya
Telinganya sudah khatam dengan suara Paijo
yang dulu pernah merayunya dengan bisik:
“Bi, kapan putus sama Paimo?”
“Hus, supir-supir begitu dia punya cinta.”
“Apalagi tukang sayur, Bi..
Cintanya padamu selalu segar setiap pagi.”
Kemarin gossipnya Bi Iyah baru putus
setapak cinta Paijo nampaknya kian mulus
Paijo berandai-andai keajaiban akan datang
yaitu Bi Iyah bangun duluan
sebelum ia membahanakan teriakan
Ibu Rosalin, jandanya Pak Khodir
biasanya langsung keluar dengan dasternya
ketika suara Paijo masih ada di gang dua
karena berbarengan dengan suara itu
Pak Haryono, dudanya Bu Listi
mondar-mandir lari pagi
“Masak apa hari ini, Mbak Rosa?”
“Ada deh.. Nanti Mas Haryo mampir aja..”
Kalau sudah begitu dagangan Paijo langsung diborong
tanpa adanya tawar-menawar harga kangkung dan terong
Suara, teriakan, yur, sayur
itu pula yang memanggil puluhan ibu-ibu lainnya
yang sedang lelap dalam tidurnya
atau sibuk menyirami bunga
Itulah yang bikin Paijo gundah gulana
sejak langkah pertama menapak keluar dari kontrakannya
jangan-jangan nanti tak ada langganan yang bangun
“Ya Tuhan, dengan suara hatiku yang tak pernah serak
dengan bibir jiwaku yang tak pernah sariawan
aku memohon padamu bangunkanlah ibu-ibu.”
Doa Paijo menggelinding sebanyak gulir roda gerobaknya
“Morning, Ndut..”
sapa Bi Iyah, mesam-mesem
sudah rapi di balik gerbang rumah
“Mas Haryo, nanti aku masak sarden loh..”
terdengar suara Bu Rosalin dari kejauhan
“Kang Paijo, tumben nih ga ada suaranya?”
sapa Mbak Lia, Nyonya Sri, dan Bu Ramlan
Syukurlah, pagi ini semua ibu-ibu dibangunkan Tuhan
Bekasi, 29 Mei 2014
Kumpulan Puisi Norman Adi Satria
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka