Tahi Lalat – Puisi Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
TAHI LALAT
Karya: Norman Adi Satria
Bukankah lalat
lebih menjijikkan
daripada tahi lalat?
Tahi lalat
takkan jatuh
ke cangkir kopimu.
Tahi lalat tetap di pipimu
dan aku takkan menamparnya,
malah memandanginya
saat dia lebur dalam lesung
kala kau tersenyum.
Cukuplah wajahmu
berhiaskan satu tahi itu saja.
Jangan kau tambahi tahi lainnya.
Semisal tahi banteng
yang bule bilang:
Bullshit!
Karena aku akan menamparmu!
Bekasi, 1 Januari 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Tahi lalat tetap di pipimu
dan aku takkan menamparnya,
malah memandanginya
saat dia lebur dalam lesung
kala kau tersenyum.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka