Lebih Asyik Sebagai Pacar – Puisi Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
LEBIH ASYIK SEBAGAI PACAR
Karya: Norman Adi Satria
Sebelum istri Rendra meminta cerai, dia berkata:
“Mas Willy, kau lebih asyik menjadi seorang pacar,
ketimbang sebagai suami.”
Mungkin hampir semua istri
akan berpikiran sama
dengan istri Rendra:
suaminya telah berubah
setelah menikah.
Romantisme menghilang
atau berubah bentuknya.
Tak pernah lagi belikan ini itu,
dengan alasan yang tak tentu.
Tak pernah lagi berikan kecup manja,
saat malam tiba langsung tidur saja.
Kenyataan tak seindah puisinya.
Karena keindahan hanya ada di ruang pikirannya.
Yang tampak dari diri penyair:
ya kopinya ya rokoknya
ya bengongnya
ya fisiknya saat berkarya,
ya begitu-begitu saja.
Mungkin saja,
pacar yang telah menjadi suami itu
sudah kehabisan bahan rayu.
Karena merayu sesuatu yang sudah dimiliki
dirasa kurang menantang diri.
Saat wanita ngambek ketika pacaran,
lelaki akan merayunya:
“Sayangku, kamu kenapa?”
Saat wanita ngambek sebagai istri,
suami akan mengomelinya:
“Bisanya ngambek saja!”
Ya,
namun apakah menikah
hanya untuk mencari yang asyik-asyik saja?
Tentu tidak.
Yang terutama adalah
menjalani segalanya
bersama-sama.
Tak peduli suaminya
sudah tidak asyik lagi,
istrinya tidak cantik lagi,
keduanya tidak sehat lagi,
salah satunya sebentar lagi mati.
Bekasi, 3 Agustus 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Sebelum istri Rendra meminta cerai, dia berkata:
“Mas Willy, kau lebih asyik menjadi seorang pacar,
ketimbang sebagai suami.”
Mungkin hampir semua istri
akan berpikiran sama
dengan istri Rendra:
suaminya telah berubah
setelah menikah.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
Mungkin saja,
pacar yang telah menjadi suami itu
sudah kehabisan bahan rayu.
Karena merayu sesuatu yang sudah dimiliki
dirasa kurang menantang diri.
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Si Cantik.
SukaSuka