Puisi Cinta: Menunggu Bidadari
Karya: Norman Adi Satria
PUISI MENUNGGU BIDADARI
Karya: Norman Adi Satria
O, Bidadari cantik,
perihal peran dan adegan ini,
membuat aku pusing
sembilan keliling,
melebihi orang sinting.
Skenario dalam drama kita,
menulis bahwa seharusnya kau
yang turun ke bumi,
menemui aku,
lelaki kampung yang baik hati.
Namun yang terjadi,
kaulah yang menungguku
di balik pelangi.
Aku tak pernah bersayap.
Burung elang atau rajawali pun
tak sebesar yang ada
di legenda Raden Kian Santang
atau Dendam Nyi Pelet,
sehingga mereka tak bisa kutunggangi.
Haruskah aku menaiki Naga?
Namun aku harus mengumpulkan
sembilan DragonBall bersama SunGoKu.
Maukah kau menunggunya?
O, Bidadari cantik,
lihatlah aku yang kian ditumbuhi uban.
Turunlah.
Temui aku.
Jangan jadi wanita yang manja,
atau yang sok berharga diri tinggi,
hingga kau hanya mau dihampiri.
Bekasi, 25 Juli 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka