Puisi Anak Asu (sang ibu tewas menjadi santapan) – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria
PUISI ANAK ASU
Karya: Norman Adi Satria
Seekor anak asu
yang lucu
minum susu
di bawah meja makan
di sebuah Lapo Cililitan.
Umurnya mungkin baru dua bulan
namun sudah harus minum susu dari nampan
karena ibunya baru saja matang
jadi hidangan santapan.
Anak asu mendekati kaki pelanggan
yang lahap makannya,
keras suaranya,
menggelegar tertawanya.
“Kau lapar?”
Pelanggan gendut melempar tulang.
Anak asu memungutnya
menggelindingkannya seperti bola
menuju sebuah liang
yang pagi tadi baru dia gali.
Anak asu menguburkan tulang ibunya,
sayang dia belum sempat diajari berdoa.
“Mama, selamat jalan.”
Air matanya menetes di atas kuburan.
Bekasi, 9 Juli 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
“Kau lapar?”
Pelanggan gendut melempar tulang.
Anak asu memungutnya
menggelindingkannya seperti bola
menuju sebuah liang
yang pagi tadi baru dia gali.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka