Tetangga Suka Duka – Puisi Norman Adi Satria
TETANGGA SUKA DUKA
Karya: Norman Adi Satria
Kadang
kelahiran dan kematian bertetangga,
yang sini bendera kuning
sebelahnya nasi tumpeng kuning.
Keluarga yang berduka datang
ke tetangga yang bersuka
sepulang dari pemakaman,
keluarga yang bersuka
membuat pesta usai melayat tetangga
yang berduka di pemakaman.
“Turut berduka ya, Bu. Yang tabah.”
“Selamat berbahagia ya, Bu. Anaknya ganteng.”
Tetangganya tahu
dulu yang berduka itu juga merasakan suka
ketika anaknya lahir dengan ganteng,
kini anak yang ganteng itu meninggal
karena overdosis narkoba.
“Bu, jangan seperti saya.
Saya gagal menjaga anak.
Kini dia pergi untuk selamanya.”
“Bu, jangan lagi menghukum diri.
Semuanya adalah takdir Ilahi.”
Kadang
kelahiran dan kematian bertetangga,
yang sini bendera kuning
sebelahnya nasi tumpeng kuning.
Mereka makan bersama dalam tangis.
Bekasi, 13 Juni 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on standupuisi and commented:
Tetangganya tahu
dulu yang berduka itu juga merasakan suka
ketika anaknya lahir dengan ganteng,
kini anak yang ganteng itu meninggal
karena overdosis narkoba.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
Kadang
kelahiran dan kematian bertetangga,
yang sini bendera kuning
sebelahnya nasi tumpeng kuning.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka