Puisi Sweet Yang Bukan Seventeen

Foto : Reno Adi Panglima
PUISI SWEET YANG BUKAN SEVENTEEN
Karya : Norman Adi Satria
Untuk adikku: Reno Adi Panglima
Adakah sweet yang bukan seventeen?
Kau jawab: tidak ada.
Mungkin karena seventeenmu di Australia,
bersama bule-bule belia nan cantik jelita.
Seventeenmu jadi sweet karena kau diberi kejutan
ketika pertukaran pelajar.
Namun di eighteen pertukaran telah dikembalikan,
kau telah dipulangkampungkan,
dan tak ada yang bisa mengejutkan.
Tapi memang momen ulang tahun tak sespesial Natal,
meski sama-sama berurusan dengan hari lahir.
Buktinya orang-orang barat tak pernah
membuat tokoh fiksi di momen ini.
Kalau di Natal jelas ada : Sinterklas.
Tapi meski tanpa Sinterklas pun,
kau bisa dengan bebas tertawa : HOHOHO..
Karena tertawa tak selalu butuh yang sweet,
tapi butuh yang funny.
Apalagi kau kini telah menjadi seorang Comic,
yang lihai memainkan dan mempermainkan kata
di panggung Stand Up Comedy.
Jika audiensmu itu mampu memperoleh suatu pesan seusai tertawa,
tentu mereka akan bilang :
“Dia itu mengajari kita tertawa yang bukan bahak,
lawakannya penuh perenungan.”
Saat itulah eighteenmu tak hanya funny,
tapi “sweet-sweet”,
begitulah suara siulan gadis-gadis
yang mengagumi seorang lelaki.
Bekasi, 7 Mei 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on standupuisi and commented:
Saat itulah eighteenmu tak hanya funny,
tapi “sweet-sweet”,
begitulah suara siulan gadis-gadis
yang mengagumi seorang lelaki.
SukaSuka
Reblogged this on puisijomblo and commented:
Adakah sweet yang bukan seventeen?
Kau jawab: tidak ada.
Mungkin karena seventeenmu di Australia,
bersama bule-bule belia nan cantik jelita.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka