Puisi Wedhang (Filosofi Perjalanan Banyu Menjadi Matang) – Norman Adi Satria
Karya: Norman Adi Satria

Puisi Wedhang – Norman Adi Satria
WEDHANG
Karya: Norman Adi Satria
Banyu amat senang bisa mampir di penginapan Bu Ceret.
“Di sini hangat, Bu, tidak seperti di rumah Om Pipa.” kata Banyu.
“Oh tentu, karena disini ada Api.
Nanti saat bel corongku berbunyi,
kau takkan disebut Banyu lagi.”
kata Bu Ceret dengan lembut.
“Oya, akan disebut apa aku nanti?”
“Kamu akan disebut Wedhang,
karena kamu sudah matang.
Nanti Sang Empu akan mengawinkanmu
dengan segala aroma dan rasa,
sebelum ia meminumnya untuk melepas dahaga.”
NGUUUNG…
“Nak, bel telah berbunyi, sampai jumpa lagi.”
Bekasi, 30 April 2013
Norman Adi Satria
*Banyu (Bhs. Jawa) : Air.
*Wedhang (Bhs. Jawa) : Air matang, minuman.
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka