Puisi Renungan Cinta: Cipok – Norman Adi Satria
PUISI CIPOK
Karya: Norman Adi Satria
Untuk Naurisma Gilang Pradiska
Kau tahu,
ikan tak pernah cipokan
kecuali Ikan Cupang
itupun berarti kelahi.
Beda dengan lalat,
dia mencipok segalanya.
Karena memori lalat hanya 6 detik,
usai itu lupa.
Di usiamu yang ke dua puluh tiga,
tentu kau punya memori yang tak sependek lalat,
terutama soal cipok,
atau dalam bahasamu berarti cium.
Kenanglah itu,
dan balas pada pemberi cipokan pertama dalam hidupmu,
yaitu Ayah dan Ibu.
Merekalah kelak yang memberi restu
bagimu dan pemilik cipokan sejatimu.
————
Selamat ulang tahun adik, teman, dan sahabatku Naurisma.
Bekasi, 21 Januari 2013
Kumpulan Puisi Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Si Cantik and commented:
Di usiamu yang ke dua puluh tiga,
tentu kau punya memori yang tak sependek lalat,
terutama soal cipok,
atau dalam bahasamu berarti cium.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi and commented:
Kau tahu,
ikan tak pernah cipokan
kecuali Ikan Cupang
itupun berarti kelahi.
Beda dengan lalat,
dia mencipok segalanya.
Karena memori lalat hanya 6 detik,
usai itu lupa.
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Kenanglah itu,
dan balas pada pemberi cipokan pertama dalam hidupmu,
yaitu Ayah dan Ibu.
Merekalah kelak yang memberi restu
bagimu dan pemilik cipokan sejatimu.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
Kau tahu,
ikan tak pernah cipokan
kecuali Ikan Cupang
itupun berarti kelahi.
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka