Tahi Lalat di Cermin – Puisi Norman Adi Satria
TAHI LALAT DI CERMIN
Karya: Norman Adi Satria
Mengapa kita begitu yakin
bahwa yang ada di dalam cermin adalah diri kita?
Apa karena jerawatnya sama,
tembemnya sama,
cantiknya sama,
jeleknya sama?
Lihat lagi,
tahi lalatnya pindah ke sisi kiri,
padahal punyamu di kanan.
Makanya pemilik Ambulans
menempel tulisan terbalik di muka mobilnya,
supaya bisa kau baca lewat spion.
Lalu bayangkan,
di alam yang berbeda,
Tuhan mungkin saja punya cermin.
Ya mungkin saja
cermin itu Dia gunakan ketika mencipta Adam.
Karena Adam dicipta serupa Dia.
Adam adalah masterpiece.
Problema terjadi,
Apakah Tuhan mencipta Adam sesuai dengan yang di cermin,
atau membuat kebalikan yang di cermin,
yang adalah diri-Nya sendiri?
Salah satu dari keduanya mungkin benar,
mungkin juga salah.
Bicara cermin toh intinya bicara pantulan.
Sebelum moyang kita mencipta cermin,
mereka kaget melihat pantulan dirinya di air.
Di air sungai, muka mereka jadi ringsek.
Di sendok makan perak, muka mereka jadi gepeng.
Hingga ada cermin purba
yang memantulkan bayangan tercantiknya,
dan salah satu Putri bilang: itu saya.
Ketika beranjak tua Sang Putri kehilangan dirinya,
setiap kali bercermin dia berkata:
Hai nenek tua, mengapa kau usir bayanganku?
Manusia modern pun masih berkutat dengan cermin,
urusan pantulan,
dan selalu berharap mata manusia lainnya,
bisa memandangnya seikhlas cermin,
tak pernah mengomel tentang tahi lalatmu
yang seharusnya di kiri atau kanan.
Bekasi, 20 Januari 2013
Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Si Cantik and commented:
Manusia modern pun masih berkutat dengan cermin,
urusan pantulan,
dan selalu berharap mata manusia lainnya,
bisa memandangnya seikhlas cermin,
tak pernah mengomel tentang tahi lalatmu
yang seharusnya di kiri atau kanan.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi and commented:
Hingga ada cermin purba
yang memantulkan bayangan tercantiknya,
dan salah satu Putri bilang: itu saya.
Ketika beranjak tua Sang Putri kehilangan dirinya,
setiap kali bercermin dia berkata:
Hai nenek tua, mengapa kau usir bayanganku?
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Lihat lagi,
tahi lalatnya pindah ke sisi kiri,
padahal punyamu di kanan.
Makanya pemilik Ambulans
menempel tulisan terbalik di muka mobilnya,
supaya bisa kau baca lewat spion.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
Mengapa kita begitu yakin
bahwa yang ada di dalam cermin adalah diri kita?
Apa karena jerawatnya sama,
tembemnya sama,
cantiknya sama,
jeleknya sama?
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka