Sajak Bubur Koran (Kisah hujan dan bocah penjual koran)
Karya: Norman Adi Satria

Sajak Bubur Koran – Norman Adi Satria
SAJAK BUBUR KORAN
Karya: Norman Adi Satria
Bocah kecil penjual koran
duduk termangu di sebuah peron.
Kereta pertama telah melaju
membawa penumpang yang basah kuyup kehujanan
penumpang lainnya menunggu dengan kuyup pula.
Hujan sedari pagi mengguyur Jakarta.
Bocah kecil itu telah kering bajunya
tapi korannya terlanjur jadi bubur kertas
dipeluknya dengan cemas.
Koran-korannya tak mungkin laku dijual
pun jika ditambahkan suwiran ayam
takkan jadi bubur ayam
tetap akan jadi bubur koran.
Dia menangis tak keruan.
Seorang Bapak datang menghampiri
ingin membeli sebuah harian;
Bocah itu dengan santun menjelaskan
korannya telah hancur terkena hujan.
Bapak itu jongkok menyamakan tinggi dengannya,
dengan lembut membelai rambutnya, berkata:
“Aku tak mau beli kertas, Nak.
Aku mau beli berita.
Apa kau bisa cerita?”
Bocah kecil itu mengangguk,
diletakkannya bubur koran yang ia punya,
dengan lancar ia bercerita
karena sedari subuh semua koran telah ia baca
dari warta berita hingga majalah sosialita.
Setelah usai,
Sang Bapak menyodorkan genggaman,
Bocah itu menerima dengan tangan kanan;
dia melihat dua lembar uang seratus ribuan.
Bapak itu menghilang tak berpamitan;
Bocah kecil itu berlari pulang sambil memuji Tuhan.
Bekasi, 18 Januari 2013
Kumpulan Puisi Norman Adi Satria
Reblogged this on Puisi Si Cantik and commented:
Bocah kecil penjual koran
duduk termangu di sebuah peron.
Kereta pertama telah melaju
membawa penumpang yang basah kuyup kehujanan
penumpang lainnya menunggu dengan kuyup pula.
Hujan sedari pagi mengguyur Jakarta.
SukaSuka
Reblogged this on nontonpuisi and commented:
Bocah kecil itu telah kering bajunya
tapi korannya terlanjur jadi bubur kertas
dipeluknya dengan cemas.
Koran-korannya tak mungkin laku dijual
pun jika ditambahkan suwiran ayam
takkan jadi bubur ayam
tetap akan jadi bubur koran.
Dia menangis tak keruan.
SukaSuka
Reblogged this on Puisi Asmara Cinta and commented:
Bapak itu jongkok menyamakan tinggi dengannya,
dengan lembut membelai rambutnya, berkata:
“Aku tak mau beli kertas, Nak.
Aku mau beli berita.
Apa kau bisa cerita?”
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau and commented:
Home » Karya Sastra » Sajak Bubur Koran (Kisah hujan dan bocah penjual koran)
Sajak Bubur Koran (Kisah hujan dan bocah penjual koran)
Karya: Norman Adi Satria
Posted on 18 January 2013 by Norman Adi Satria in Karya Sastra, Puisi Kehidupan, Puisi Religi // 1 Comment
Sajak Bubur Koran – Norman Adi SatriaSajak Bubur Koran – Norman Adi Satria
SAJAK BUBUR KORAN
Karya: Norman Adi Satria
Bocah kecil penjual koran
duduk termangu di sebuah peron.
Kereta pertama telah melaju
membawa penumpang yang basah kuyup kehujanan
penumpang lainnya menunggu dengan kuyup pula.
Hujan sedari pagi mengguyur Jakarta.
Bocah kecil itu telah kering bajunya
tapi korannya terlanjur jadi bubur kertas
dipeluknya dengan cemas.
Koran-korannya tak mungkin laku dijual
pun jika ditambahkan suwiran ayam
takkan jadi bubur ayam
tetap akan jadi bubur koran.
Dia menangis tak keruan.
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka