MIMPI YANG SEPELE
Karya: Norman Adi Satria

Ada kalanya kita ingin kembali
ke masa lalu dengan rupa masa kini
menemui sosok kita
yang mungkin masih ingusan
sekedar untuk menjitak kepalanya
menjewer telinganya
atau menghapus airmatanya
sembari membisikan :
“Mimpimu terlalu sepele!”

Kita merasa yang tua
tak lagi layak bermimpi dan bercita-cita
karena toh cita-cita hanya selalu ditanya
kepada bocah yang dahulu adalah kita

Lalu kita bergulat lagi
dengan kepuasan yang setengah-setengah
layaknya babi dan kuda nil
berendam dalam kubangan realita yang terlalu dangkal
berisi lumpur mimpi dalam tidur panjang

Lupa jika ada samudera
yang tengah dijadikan markas penguin dan bangau
yang tanpa bermimpi pun mampu mereka raih
karena warisan nenek moyang