Kisah Budi, Pastor, dan Doa (Tidur di Gereja)
Karya: Norman Adi Satria
KISAH BUDI, PASTOR, DAN DOA
Karya: Norman Adi Satria
Sepanjang malam Budi berlutut dan berdoa di gereja. Dia memanjatkan doa yang tak panjang, lalu diam berjam-jam, menanti jawaban dari Tuhan. Dia seorang yang percaya bahwa definisi doa adalah komunikasi antara manusia dan Penciptanya, secara dua arah, bukan hanya sepihak. Satu jam sebelum lonceng berdentang menandakan Ekaristi pagi dimulai, Budi terlelap di bangkunya di baris paling depan.Ratusan umat yang telah berdatangan beberapa menit lalu berdiri menyambut Pastor yang berjalan diiringi Misdinar dan Prodiakon. Nyanyian pun dilantunkan, sedangkan Budi masih lelap.
Saat tiba waktu berkhotbah, dengan gemas Pastor menegur Budi melalui microphone. Dia menyampaikan kepada umat bahwa orang yang tidur sewaktu Ekaristi adalah contoh yang buruk karena sama sekali tidak menghargai ritual doa dan penyembahan kepada Tuhan. Meski suara Pastor terdengar begitu keras ditambah riuh umat yang saling berbisik dan tertawa, namun Budi tetap tertidur lelap.
Doa Budi sederhana : “Tuhan, aku sudah bertahun-tahun tersiksa karena tidak bisa tidur lelap. Tidurkanlah aku ya Tuhan.. Amin.”
Bekasi, 28 Agustus 2012
Norman Adi Satria
Norman Adi Satria
Reblogged this on nontonpuisi.
SukaSuka
Reblogged this on standupuisi.
SukaSuka
Reblogged this on Best Romantic Poetry.
SukaSuka
Reblogged this on Kumpulan Puisi Cinta Paling Galau.
SukaSuka